Selasa, 22 Maret 2011

Ada Penampakan Di Deket Rumah



Sebenarnya kurang sreekk sama hal-hal yang beginiaan. Tapi berhubung kali ini terjadi di deket rumah, jadi pengen tau deh. Ini ceritanya..

Sesosok penampakan makhluk halus yang terlihat di foto milik pasangan suami istri Asmari (46) dan Jamiyati (37), warga Jl LA Sucipto, Gang Mungil, No 214 Kelurahan/Kecamatan Blimbing, Kota Malang, menghebohkan warga setempat.

Menurut Jamiyati, foto penampakan mahkluk halus itu terpotret dalam handphone berkamera miliknya, saat hendak mengambil foto salah seorang anaknya yang bernama Asri Savira Ayu Diah Pratiwi yang berumur 13 bulan, pada 24 Januari 2011 lalu.

"Foto itu saya ambil 24 Januari lalu, di rumah ini, sekira pukul 07.00 WIB, saat anak saya selesai mandi. Saya tertarik untuk memfoto karena dia kelihatan lucu, jadi saya foto disini," ucap Jamiyati sambil menujukan pintu yang menjadi lokasi pengambilan foto.

Menurut Jamiyati usai mengambil foto, dirinya tidak langsung memeriksa foto yang tersimpan di ponsel berkamera miliknya. Foto penampakan makhluk halus itu baru diketahui pada Senin (21/03/2011) pagi, sekira pukul 09.00 WIB. Saat itu ponsel yang dipakai untuk memotret, dipegang oleh anaknya yang lain yang bernama Puteri Nur Rahmatillah (11).

"Waktu itu sehabis mengambil foto ya di diamkan saja, karena saya cuma mau mengambil foto begitu saja, baru saat itu Puteri yang melihat hasil foto-foto di HP saya, terkejut dengan penampakan itu,” katanya.

Saat itu menurutnya Puteri dan dirinya terkejut saat mengetahui, bahwa di foto Asri Savira Ayu Diah Pratiwi itu dibelakangnya ada gambar mahkluk halus, berwajah separuh, pakai baju putih dan berambut panjang terurai.

Sejak itulah aku Jamiyati didampingi suaminya, mulai banyak didatangi warga dan tetangga dan membuat penasaran ingin meliatnya. Bahkan, warga gang sebelah juga berbondong-bondong ingin melihatnya. “Wah jadi artis saya ini. banyak warga dan wartawan yang kesini,” celetuk Jamiyati saat diambil gambar oleh wartawan televisi saat itu.

Sementara itu, menurut pengakuan Asmari, suami Jamiyati, maklus halus di rumah dan disekitar rumahnya itu memang bukan hal yang baru. “Dulu, disekitar rumah ini jarang ada rumah penduduk. Di sebelah kiri rumah saya ini dulu ada sumur, katanya makluk halus itu sering mandi disitu,” ceritanya.

Setelah sumur tua itu dikeruk dan ditutup dijadikan tempat pembuangan sampah, makhluk halusnya sering mandi di kamar mandi rumah Asmari itu. "Sumur di tutup itu sekira tahun 1998 lalu. Rumah saya ini dibangun sejak 1994 lalu. Jadi, disini sejaranya orang dulu, memang banyak mahkluk halusnya. Dan katanya wajahnya memang separuh, seperti yang ada dalam foto di HP itu,” katanya.

sumber : beritajatim.com

Senin, 14 Maret 2011

Pengalaman Pertama Dijambret



Malang, 14 Maret 2011

Penjambretan dengan kekerasan kembali terjadi di kota Malang. Kali ini peristiwa tersebut terjadi di jalan Kali Urang, Malang.
Korban bernama FERDY ADI FITRA (yang punya blog), mahasiswa salah satu universitas swasta di Malang yang berasal dari Surabaya. Kejadian berawal dari korban yang tengah fotocopy di toko alat tulis ABADI, jalan Kali Urang. Setelah selesai memfotocopy, korban mengendarai sepeda motornya menuju jalan bandung. Sekitar 200 meter dari tempat fotocopy, korban tiba-tiba di pepet oleh 2 orang pengendara sepeda motor berboncengan. kedua orang tersebut mengendarai suzuki satria f150 pretelan tanpa plat nomor. Kedua pelaku memaksa korban untuk menepi di bahu jalan. Korban yang enggan, mencoba menghindar dengan memacu motornya lebih kencang. Namun usahanya gagal, setelah salah seorang pelaku yang duduk di jok belakang mengalungkan sebuah celurit tepat di perutnya. Jarak motor korban yang dipepet, dan suasana jalan yang cukup lengang saat itu membuat korban ahkirnya menuruti perintah pelaku.

Setelah berhasil menepikan mangsanya, para pelaku bebas menjarah barang milik korban, selagi mengancam akan menggorok perut korban jika berteriak. "Mbengok'o, tak suek wetengmu engkok!!" ancan salah seorang pelaku. Beruntung sebelum pelaku menjarah semua harta benda korban, lewatlah seorang pengendara motor yang memergoki aksi keduanya. Karena merasa tertangkap basah, para pelaku lansung melarikan diri menuju arah jalan Soekarno-Hatta. Sebelum melarikan diri, pelaku sempat mencoba memukulkan gagang cluritnya ke arah korban, namun dapat dihindari. Dengan membawa sebuah handphone sony ericson w910i milik korban, para pelaku kabur menggeber motornya.

Korban dan saksi yang memergoki kejadian tersebut berusaha mengejar balik sambli meneriaki jambret !!! kepada para pelaku. Namun pelaku yang diduga sudah berpengalaman tersebut masih tetap dapat melarikan diri. Korban akhirnya merelakan handphonenya raib di gondol jambret, dan melanjutkan kembali perjalanan menuju ke kampusnya tanpa melaporkan peristiwa tersebut kepada pihak yang berwajib.

Sumber Berita : Pengalaman Pribadi hhehehhe

Selasa, 08 Maret 2011

Nurdin Go International



Tuntutan agar ketua PSSI sementara, Nurdin Halih untuk segera lengser dari jabatannya makin menggema. Gak cuma di Indonesia, ternyata seruan tersebut sudah go international. Minggu pukul 5 sore waktu Inggris, ada yang beda di tribun stadion Anfield saat tuan rumah Liverpoll menjamu tamunya Manchester United. pada laga yang berakhir dengan skor telak 3-1 tersebut (sebenernya miris nulisnya, go go glory glory Manchester United) sebuah spanduk bertulisakan bahasa asing tampak mencolok dari deretan spanduk lain yang mayoritas berbahasa Inggris. Seperti yang terlihat pada gambar, spanduk bertuliskan "NURDIN TURUN!!" mencuri perhatian banyak suporter yang memenuhi stadion kebanggan warga kota The Bettle tersebut.

Tak cukup spanduk tersebut, satu spanduk lain juga tertangkap kamera. Spanduk yang satu ini bertuliskan gubahan lagu kebangsaan para liverpoolian (julukan buat suporter Liverpoll). Lagu yang berjudul You'll never walk alone tersebut di gubah menjadi "NURDIN HALID YOU'LL NEVER WALK AGAIN."
Menurut info yang diterima, kedua spanduk tersebut dibentangakan oleh para expatriat asal Indonesia yang bekerja di Inggris.

Kabar Terbaru

DUBES Indonesia untuk Swiss, Djoko Susilo memastikan bahwa Nurdin Halid tidak dapat mencalonkan diri lagi menjadi calon ketua umun PSSI untuk periode 2011-2014 dan seterusnya. Kepastian melegakan tersebut diperoleh setelah beliau berdialog dengan presiden FIFA Sepp Blatter di Zurich, Swiss. "Begitu ketemu, tanpa basa-basi saya langsung tanyakan bagaimana status Nurdin Halid. Blatter dengan tegas langsung bilang "No". Blatter lalu bilang, Statuta FIFA sudah jelas, orang yang pernah dipidana tidak boleh menjadi ketua umum. Karena itu, pencalonan Nurdin ditolak FIFA," kata Djoko.

Semoga jawaban orang nomor satu di Organisasi Induk sepakbola sedunia tersebut dapat meredam polemik tentang Nurdin yang terus bergejolak dalam beberapa pekan terahkir di tanah air. Semoga arus perubahan yang kuat ini, dapat membawa PSSI menuku jalur prestasi lebih baik lagi kedepannya . Amin... ^^,

Sumber gambar : http://www.poskota.co.id

Senin, 07 Maret 2011

Black Saturday Night



Loh, kenapa kok malam minggunya jadi hitam?? Soalnya ya mati lampu hahaha. Gak tau ini sudah malam minggu keberapa yang aku lewati di kota dingin ini. Entah kebetulan atau memang jadwal, rasanya Malang kok sering banget mati lampu pas malam minggu. Bukan cuma ngeganggu aktivitas, gak bisa bayangin juga buat yang lagi malam mingguan sama pasangannya. Lha wong yang berduaan sama pasangannya aja bisa BT kalo tiba-tiba mati lampu pas Saturday night date, apa lagi yang sendirian kayak aku. Pasti makin miris #nangisdarah (resiko pelaku LDR). Kalau biasanya bisa nyantai main game atau nonton DVD, sekarang jadi gak bisa ngapa-ngapain kalau mati lampu. Apalagi ditambah malam ini juga hujan deras. Kayaknya PLN & BMKG sepakat berkolaborasi. Alhamdulillah batterai laptop masih ada, jadi bisa posting deh hehe.

Mati lampu di malam minggu mengingatkanku pada pengalaman terdahulu (rima u u u u). lupa tepatnya umur berapa. Yang jelas masih kecil, usia SD lah mugkin. Mirip kayak kejadian sekarang ini, mati lampu plus hujan deras di malam minggu. Waktu itu cuma berdua sama mama di rumah. Papa ku yang pekerja keras masih belum pulang dari lembur. Mas (my bro) gak tau ngelayap kemana, dari sore tapi belum balik juga. Lampu mati terjadi sekitar selepas magrib. Sejam, dua jam, tiga jam, lampu masih belum nyala juga. Kulihat mama udah berkali-kali angop. Kasihan, pasti capek seharian ngurusin rumah sama anaknya yang nakal ini. Gak siang gak malem, gak terang gak gelap, kalau yang namanya lapar udah menyerang pasti gak bisa di tolelir. Merapat ke meja makan, ternyata makanan sudah ludes. Tinggal nasi yang tersisa di magicjar. Setelah beberapa saat bongkar-bongkar, akhirynya nemu mie instan di dapur. Lansung bikin dua. Salah satu kebiasaan buruk dari kecil, kalu bikin mie instan pasti gak pernah cukup kalau cuma sebungkus. Minimal harus dua, hehehe.

Ambil panci, isi air, mulailah nyalain kompor. Waktu itu di rumahku masih belum pakai kompor gas. Kita masih pakai kompor konvensional alias kompor minyak tanah yang harus disulut dulu sumbunya kalau mau masak. Namanya juga kompor lawas, buat ndidihin air sepanci kecil aja pasti lama. Beda sama kompor gas yang nyala apinya biru, kompor sumbu minyak tanah nyala apinya warna kuning kemerahan. Itu yang bikin lama plus kotor. Sambil nungguin air mendidih, aku nengok mama di ruang tengah. Ternyata mamaku udah tertidur. Udah lumayan malam seh, jam 21.30. Wajarlah ketiduran, pasti beliau capek banget. Ternyata air di panci masih belum mendidih juga, satu selembung pun belum ada yang nongol. Aku duduk-duduk di meja makan sambil main gamebot tetris (jaman dulu HP masih barang langka).

Ferdyyyyyyyyyy……!!!!! Teriakan bak kumandang adzan membuka mataku. “Ngawur ae kowe iki, masak banyu kok malah ditinggal turu. Ojo sembrono kowe le, lak omah’e kobongan iki mau piye hah. Untung mama ketangen gara-gara ambu gosong. Tontok’en iki loh, pancine sampek ireng ndeded.” pekik mamaku layaknya orasi Bung Tomo yang membakar semangat are-arek Suroboyo (bagi yang butuh translate, kirim email ke ferdylaciouz@gmail.com). Pasti pada bingung, “manggil mama tapi ngomong’e kok boso jowoan??” kalau aku udah nemu jawabannya, nanti aku kasih tau kalian -.-! Jalan cerita dapat ditebak, aku ketiduran di meja makan. Jam menunjukan pukul 22.30, berarti aku sudah memanggang panci tak berdosa itu sejam. Setelah puas ngomel-ngomel, akhirnya mama nyuruh aku pergi tidur. Bukannya tidur nyenyak gara-gara makan mie, aku malah kenyang omelan sebelum tidur.

Hikmah Di Balik Panci Gosong

Mungkin malam minggu tersebut merupakan malam minggu terkelam dalam hidupku. Gimana gak kelam, aku hampir aja membakar rumahku sendiri. Suatu kenangan yang sungguh tak layak untuk dicantumkan dalam curriculum vitae. Namum ada hikmah di balik semua peristiwa. Esoknya, ternyata aku yang bangun paling pagi. Semuanya masih pada tidur, padahal udah jam 6-an pagi. Rasa lapar yang tak tertuntaskan sejak tadi malam masih menggelayuti otak dan perutku. Dua bungkus mie instan yang tadi malam gak jadi aku masak, masih tergeletak di atas meja makan. Tapi entah kenapa, kali ini aku lebih bijak. Gak main sambar aja kayak tadi malam. Sebelum memasaknya, aku cek dulu bolak-balik bungkusnya. Warna kemasannya yang udah agak pudar meragukanku. (gimana mau kelihatan pudar, tadi malam gelap banget). Benar aja, ternyata mie itu udah kadarluarsa. Ya beginilah kalo nemu barang hasil bongkaran. Mukaku rasanya lansung biru. Apa jadinya kalau tadi malam aku jadi masak terus makan mie ini. Kayaknya gak lucu jadi headline koran lokal gara-gara keracunan mie instan expired. Terima kasih ya panci, kau telah berjasa menyelamatkanku hahaha…

First Strike

Lupa…

lupa aku, entah ini blog ke berapa yang pernah aku buat. Yang pasti ke sekian banyak. Mulai dari yang bertemakan soal lifestyle, musik, manga (komik), sampai basket. Mungkin blog terakhir lah yang paling tak reken. Tentu saja, karena basket olahraga favoritku (I love this game ^^,) . Blog ferdylaciouz.bloggspot.com tersebut berisi berbagai macam info soal basket. Dari sejarah sampai live score update NBA. Namun tetap saja, akhirnya blog tersebut terbengkalai tak terurus seperti pendahulu-pendahulunya. Sibuk, gak sempat, dan gak ada waktu merupakan pledoi-ku (emang gitu sih kenyataannya hehehe). Setiap blog yang ku punya, mungkin gak pernah lebih dari 20 posting (kebanyakan juga copy paste). Mungkin inilah akibatnya jika kita melakukan sesuatu atas dasar paksaan.

Paksaan?? Ya, tentu saja paksaaan. Paksaan terselubung berkedok paham kurikulum pembelajaran SEKOLAH BERWAWASAN IT. Setidaknya itulah yang aku rasakan selama bersekolah di SMA (tak perlu sebut merek). Setiap siswa di wajibkan memiliki minimal satu blog pribadi. Pada saat itu blog merupakan mimpi buruk yang tak diundang buatku. Karena aku bukanlah orang yang termasuk gemar atau mahir dalam bidang tulis-menulis. Akhirnya copas menjadi kebiasaan ketika harus melakukan posting di blog yang diwajidkan untuk dapat menunjang nilai tugas (pelajaran IT khususnya). Namanya juga kebiasaan, sulit buat dihentikan atau dirubah. Masa-masa SMA pun dihiasi dengan kenangan tidak menyenangkan tentang blog-blog sekaratku. Mungkin bukan hanya aku, namun banyak siswa di sekolahku dulu juga merasakannya. Pada akhirnya, banyak siswa yang terpaksa. Pokok’e punya blog. Tapi setelah lulus SMA dan beberapa semester makan bangku kuliahan, suatu percakapan kecil terjadi dan membuat cara pandang ku terhadap blog berubah.

Sentilan Kecil Pak Dosen

“Di sini ada yang suka mbaca ??” tanya pak dosen diiringi dengan acungan tangan belasan mahasiswa mengamini. “Kalo yang suka nulis ??” tanya lanjut beliau. “Nulis apa dulu pak ??” saut seorang teman. “Apapun nak. Puisi, cerpen, atau diary mungkin. Apa sajalah.” jawab beliau. Cuma Minah yang ngacung (Minah, mahasiswi pendiam asal Kota Reog yang tidak perlu lagi diragukan tingkat kecerdasan dan kerajinaannya). ”Biasa nulis apa mbak??” Telusur beliau. “Puisi pak” jawab Minah kalem. “Hehehe….” tawa sinis pak dosen mendengar pernyataan Minah. Muka Minah lansung merengut. Bukan ekspresi ity yang dia harapkan dari beliau. Hidung Minah yang lebar pun makin makin mengembang mengikuti mimik wajahnya. “Dari puluhan anak muda di ruanagn ini, yang suka nulis kok Cuma 1 orang. Bagus mbak, teruskan nulis puisi-puisinya.” lanjut pak dosen. Minah pun sumringah kembali.
“Tapi kita orang suka mbaca loh pak, apa kita orang punya salah??” Protes teman di deretan bangku paling belakang yang tadi ngacung. “Loh…, sapa yang bilang kalian salah itu, tidak nak. Mbaca itu sesuatu yang bagus, lanjutkan. Saya Cuma miris. Makin modern, kok anak muda bangsa ini makin konsumtif saja.” Kelas pun menjadi hening. Mungkin tak seorangpun yang langsung mudeng pada saat itu, termasuk aku.

Hipotesis Dangkal & Titik Balik

Membaca dan konsumtif, apa hubungannya. Dua kata yang berbeda makna dan berbeda kesan. Yang satu berkesan sangat positif, yang satu cenderung negatif. Mencoba memahami maksud peryataan pak dosen dengan hipotesis saya. MEMBACA = KONSUMTIF, MENULIS = KREATIF. Pola pikir yang terlalu dangkal untuk pernyataan yang mendalam. Namun itulah saya, just simple. Berbeda dengan membaca yang merupakan proses penyerapan informasi, menulis merupakan suatu proses penciptaan. Apapun yang anda tulis (pokok’e gak njiplak atau copas), berarti anda telah melakukan suatu proses penciptaan. Mungkin secara gamblang maksud pak dosen kemarin seperti ini. Kalau anak muda di Indonesia banyak yang doyan mbaca tapi sedikit yang mau buat nulis, lha terus bacaan apa yang mau mereka baca nanti. Mau baca bacaan hasil tulisan orang dari negara lain yang lebih suka mencipta?? Atau mau mbayar orang asing buat nulis cerita tentang Indonesia supaya dunia tau?? Bias-bisa nanti yang namanya penulis jadi mahkluk langka di negeri makmur ini.
Jadi, membaca saja tidaklah cukup. MENULISLAH!! Menulislah apa saja yang kau suka, pertanggungjawabkan apa yang kau tulis, dan buatlah tulisanmu menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Meskipun blog-ku ini hanya akan berisi celoteh-celoteh mengenai pengalaman, pendapat atau pandangan saya terhadap sesuatu, aku tidak akan menyesal kalau nantinya tak ada yang memperhatikan. Setidaknya saya telah mencoba untuk mencipta ^^,