Senin, 07 Maret 2011

First Strike

Lupa…

lupa aku, entah ini blog ke berapa yang pernah aku buat. Yang pasti ke sekian banyak. Mulai dari yang bertemakan soal lifestyle, musik, manga (komik), sampai basket. Mungkin blog terakhir lah yang paling tak reken. Tentu saja, karena basket olahraga favoritku (I love this game ^^,) . Blog ferdylaciouz.bloggspot.com tersebut berisi berbagai macam info soal basket. Dari sejarah sampai live score update NBA. Namun tetap saja, akhirnya blog tersebut terbengkalai tak terurus seperti pendahulu-pendahulunya. Sibuk, gak sempat, dan gak ada waktu merupakan pledoi-ku (emang gitu sih kenyataannya hehehe). Setiap blog yang ku punya, mungkin gak pernah lebih dari 20 posting (kebanyakan juga copy paste). Mungkin inilah akibatnya jika kita melakukan sesuatu atas dasar paksaan.

Paksaan?? Ya, tentu saja paksaaan. Paksaan terselubung berkedok paham kurikulum pembelajaran SEKOLAH BERWAWASAN IT. Setidaknya itulah yang aku rasakan selama bersekolah di SMA (tak perlu sebut merek). Setiap siswa di wajibkan memiliki minimal satu blog pribadi. Pada saat itu blog merupakan mimpi buruk yang tak diundang buatku. Karena aku bukanlah orang yang termasuk gemar atau mahir dalam bidang tulis-menulis. Akhirnya copas menjadi kebiasaan ketika harus melakukan posting di blog yang diwajidkan untuk dapat menunjang nilai tugas (pelajaran IT khususnya). Namanya juga kebiasaan, sulit buat dihentikan atau dirubah. Masa-masa SMA pun dihiasi dengan kenangan tidak menyenangkan tentang blog-blog sekaratku. Mungkin bukan hanya aku, namun banyak siswa di sekolahku dulu juga merasakannya. Pada akhirnya, banyak siswa yang terpaksa. Pokok’e punya blog. Tapi setelah lulus SMA dan beberapa semester makan bangku kuliahan, suatu percakapan kecil terjadi dan membuat cara pandang ku terhadap blog berubah.

Sentilan Kecil Pak Dosen

“Di sini ada yang suka mbaca ??” tanya pak dosen diiringi dengan acungan tangan belasan mahasiswa mengamini. “Kalo yang suka nulis ??” tanya lanjut beliau. “Nulis apa dulu pak ??” saut seorang teman. “Apapun nak. Puisi, cerpen, atau diary mungkin. Apa sajalah.” jawab beliau. Cuma Minah yang ngacung (Minah, mahasiswi pendiam asal Kota Reog yang tidak perlu lagi diragukan tingkat kecerdasan dan kerajinaannya). ”Biasa nulis apa mbak??” Telusur beliau. “Puisi pak” jawab Minah kalem. “Hehehe….” tawa sinis pak dosen mendengar pernyataan Minah. Muka Minah lansung merengut. Bukan ekspresi ity yang dia harapkan dari beliau. Hidung Minah yang lebar pun makin makin mengembang mengikuti mimik wajahnya. “Dari puluhan anak muda di ruanagn ini, yang suka nulis kok Cuma 1 orang. Bagus mbak, teruskan nulis puisi-puisinya.” lanjut pak dosen. Minah pun sumringah kembali.
“Tapi kita orang suka mbaca loh pak, apa kita orang punya salah??” Protes teman di deretan bangku paling belakang yang tadi ngacung. “Loh…, sapa yang bilang kalian salah itu, tidak nak. Mbaca itu sesuatu yang bagus, lanjutkan. Saya Cuma miris. Makin modern, kok anak muda bangsa ini makin konsumtif saja.” Kelas pun menjadi hening. Mungkin tak seorangpun yang langsung mudeng pada saat itu, termasuk aku.

Hipotesis Dangkal & Titik Balik

Membaca dan konsumtif, apa hubungannya. Dua kata yang berbeda makna dan berbeda kesan. Yang satu berkesan sangat positif, yang satu cenderung negatif. Mencoba memahami maksud peryataan pak dosen dengan hipotesis saya. MEMBACA = KONSUMTIF, MENULIS = KREATIF. Pola pikir yang terlalu dangkal untuk pernyataan yang mendalam. Namun itulah saya, just simple. Berbeda dengan membaca yang merupakan proses penyerapan informasi, menulis merupakan suatu proses penciptaan. Apapun yang anda tulis (pokok’e gak njiplak atau copas), berarti anda telah melakukan suatu proses penciptaan. Mungkin secara gamblang maksud pak dosen kemarin seperti ini. Kalau anak muda di Indonesia banyak yang doyan mbaca tapi sedikit yang mau buat nulis, lha terus bacaan apa yang mau mereka baca nanti. Mau baca bacaan hasil tulisan orang dari negara lain yang lebih suka mencipta?? Atau mau mbayar orang asing buat nulis cerita tentang Indonesia supaya dunia tau?? Bias-bisa nanti yang namanya penulis jadi mahkluk langka di negeri makmur ini.
Jadi, membaca saja tidaklah cukup. MENULISLAH!! Menulislah apa saja yang kau suka, pertanggungjawabkan apa yang kau tulis, dan buatlah tulisanmu menjadi sesuatu yang bermanfaat.

Meskipun blog-ku ini hanya akan berisi celoteh-celoteh mengenai pengalaman, pendapat atau pandangan saya terhadap sesuatu, aku tidak akan menyesal kalau nantinya tak ada yang memperhatikan. Setidaknya saya telah mencoba untuk mencipta ^^,

Tidak ada komentar:

Posting Komentar